yang ditulis oleh : Hanif Al Fatta dan Sutopo
Wibowo, Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta
Pendahuluan
Pendahuluan
Di Indonesia, penyakit telinga hidung dan
tenggorokan termasuk penyakit yang umum. Namun, tidak banyak orang yang
mengetahui gejala-gejalanya. Adanya teknologi sistem pakar diharapkan dapat
membantu mendiagnosa penyakit ini dengan melihat ciri-ciri yang dialami oleh
seseorang, sehingga dapat dipastikan apakah orang ini terkena penyakit telinga
hidung tenggorokan.
Penelitian ini dibatasi hanya akan mendiagnosa penyakit
tenggorokan. Sumber pengetahuan yang digunakan adalah melalui internet dan buku
yang disusun oleh seorang pakar. Inferensi yang digunakan adalah pelacakan ke
depan (forward chaining) dan penelitian ini tidak membahas faktor kepastian (certainty
factor).
Pembahasan
1.Penyusunan Basis Pengetahuan
Dalam membuat suatu sistem pakar dibutuhkan basis
pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan berisi faktor-faktor yang
nantinya akan digunakan oleh sistem. Mesin inferensi berguna untuk menganalisa
faktor-faktor yang diinput oleh user sehingga nantinya akan ditarik kesimpulan
berdasarkan basis pengetahuan yang ada.
Dalam penelitian ini, basis aturan direpresentasikan
dalam bentuk “IF – THEN”, dimana gejala yang diinput pasien akan diseleksi
sehingga akan dicapai suatu kesimpulan di
akhir, yaitu jenis penyakit tenggorokan yang diderita. Jika ada lebih dari satu
kondisi, maka kondisi tersebut akan dihubungkan oleh operator “AND”.
Nantinya user akan menginput gejala-gejala yang
dirasakannya. Lalu sistem akan memberikan data output berupa data jenis
penyakit, data terapi, dan juga pencegahannya.
Dalam menentukan saran terapi, basis aturannya juga
direpresentasikan dalam bentuk “IF – THEN”. Saran terapi ditentukan setelah
jenis penyakit telah didiagnosa. Maka dalam menentukan saran terapi, sistem
akan menyeleksi jenis penyakitnya sehingga didapatkan saran terapi yang
berkedudukan sebagai faktor.
1.Metode Inferensi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, metode
inferensi yang digunakan adalah pelacakan ke depan atau forward chaining,
yaitu dengan user memasukkan faktor-faktor ke dalam sistem yang nantinya akan
diuji satu persatu dengan aturan-aturan yang sudah disimpan di dalam sistem
yang pada akhirnya akan didapatkan satu kesimpulan forward chaining.
1.Perancangan Sistem
Perancangan sistem berhubungan dengan yang namanya
Data Flow Diagram (DFD). DFD merupakan gambaran sistem secara logika yang
menjelaskan user secara logika bagaimana fungsi-fungsi sistem informasi
bekerja.
1. Rancangan
Data Flow Diagram
·
Data Flow Diagram Level 0
Dalam gambar tersebut, dapat kita lihat bahwa sistem
berinteraksi dengan pakar dan user. Masukan dan keluaran sistem digambarkan
dengan tanda panah. Seorang pakar/programmer akan memasukkan basis pengetahuan
berupa gejala, penyakit, dan solusi pengendalian serta basis aturan ke dalam
sistem. User akan memasukkan gejala-gejala penyakit yang dirasakan, lalu sistem
akan menampilkan ouput berupa hasil analisis yang merupakan rincian gejala yang
diderita, nama penyakit, dan solusi pengobatannya.
·
Data Flow Diagram Level 1
Merupakan
turunan dari DFD level 0 dimana berisi rincian aliran data atau proses yang
akan diintegrasikan ke dalam sistem.
Entity Relation Diagram
Pengetesan
Sistem
Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pengujian black box, yaitu pengujian yang berfokus pada persyaratan
fungsional software (perangkat lunak).
Pada pengujian ini diambil contoh fungsi untuk
mewakili fungsi-fungsi yang ada, yaitu fungsi input data, edit data, dan hapus
data penyakit.
Input data
Edit data
Penutup
Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Telinga, Hidung dan
Tenggorokan ini mampu :
·
Memberi informasi mengenai penyakit yang
diderita berdasarkan gejala-gejala yang diinput user
·
Memberi informasi mengenai terapi
berdasarkan penyakit yang telah didiagnosa
·
Data yang sudah ada di dalam sistem
dapat diubah/di update dan ditambah jika ada data yang baru
Daftar Pustaka
Hanif Al-Fatta, Sutopo Wibowo, 2010, Sistem
Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan pada Manusia.
Diakses dari :
http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/juni08/05%20-%20AMIKOM_Yogyakarta_SISTEM%20PAKAR%20UNTUK%20MENDIAGNOSA%20PENYAKIT.pdf
pada tanggal 3 Oktober 2016