Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk
mendukung operasi dan manajemen. Dalam
arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk
kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam
pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan
organisasi tekhnologi informasi dan komunikasi(TIK), tetapi juga untuk cara di mana
orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem
informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang
berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat
seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan
pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses
bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe
khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia
dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk
memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi
adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan
(menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan
dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem
informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili
dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat
dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalampengambilan
keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin
informasi dan organisasi informatika.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari
manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data
dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi adalah kumpulandari
sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
menjadi informasi yang berguna.
Berikut
adalah komponen/jenis-jenis dari sistem informasi:
Komponen prosedur dalam SI berkaitan dengan prosedur
manual dan prosedur berbasis komputer serta standar untuk mengolah data menjadi
informasi yang berguna. Suatu prosedur adalah urutan langkah yang dilakukan
untuk menyelesaikan satu atau lebih aktifitas pengolahan informasi. Pengolahan
informasi ini dapat dikerjakan dengan pengguna, atau kombinasi pengguna dan
staff TI. Suatu bisnis terdiri dari berbagai macam prosedur yang digabungkan
secara logis untuk membentuk suatu sistem. Sebagai contoh sistem yang umumnya
ada dalam suatu organisasi adalah sistem penggajian, personalia, akuntansi, dan
gudang.
Ini terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang
tersimpan, manusia dan prosedur.
SI dapat dikategorikan dalam empat bagian:
Sistem
Informasi Manajemen
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir
di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan
yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga
terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut
terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu
banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital)
dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business
system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang
berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang
harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus
disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini
dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data
semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula
tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem
pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan
informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai
sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi,
penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya
terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan
dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang
umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman,
model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”
Sistem
pendukung keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support
System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan
masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi
terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Sistem
Informasi Eksekutif
Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif
mengnai kinerja keseluruhan perusahaan.
Disingkat dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan
menyajikan informasi pada station kerja para pengambil keputusan yang
memberikan gambaran jelas kepadanya mengenai standar penting serta
kejadian-kejadian, sebelum terlambat menanganinya. Data khususnya gambaran
pasar, informasi keuangan, dan statistik industri, dikumpulkan dari sistem
pemrosesan bisnis on-line milik perusahaan dan organisasi pihak ketiga.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa
knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa
baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Sistem
Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi berasal dari istilah
transaction processing system ( TPS ) adalah bentuk sistem informasi paling
sederhana karena fungsinya adalah mencatat data, memproses data, dan
menghasilkan informasi baku. Sistem pemrosesan transaksi ( SPT) selalu dimiliki
oleh entitas ( perusahaan, organisasi, instansi pemerintah ).
Dibandingkan dengan sistem informasi yang lain SPT
memang lebih dibutuhkan perusahaan karena berfungsi merekam semua aktiva yang
ada di dalam perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya. SPT dapat
diselenggarakan secara manual dan komputerisasi. Namun dalam era sekarang ini
tidak mungkin sebuah perusahaan tidak menggunakan komputer untuk mengolah data.
Bila dijalankan dengan baik maka SPT akan memberikan manfaat besar bagi
perusahaan.
Contoh:
Sebuah perusahaan jasa listrik daerah ( PLD ). Setiap
bulan para pelanggan dikirimi tagihan pemakaian listrik masing – masing.
Seorang pelanggan dapat membayarnya melalui berbagai cara yaitu melalui kantor
– kantor PLD ( tidak harus kantor cabang tempat ia mendaftar ), melalui ATM,
internet banking, sms banking yang sudah banyak disediakan para operator
seluler.
Pelanggan juga tidak harus membayar persis jumlah tagihan
yang diterimanya. Misalnya seorang pelanggan ditagih Rp 82.500 dia dapat saja
membayar Rp 80.000 dulu atau Rp100.000 sekaligus, agar pihak PDL tidak bingung,
karena bila pembayaran kurang sisanya akan ditambahkan pada tagihan bulan
berikutnya dan bila pembayaran lebih akan dipotongkan pada bulan berikutnya.
Bila karena suatu hal pelanggan tidak membayar tagihan
pada satu bulan, PLD tidak akan langsung mematikan aliran listriknya tetapi
akan memeriksa dulu data pelanggan bersangkutan, bila pelanggan tersebut adalah
pelanggan lama maka PLD akan menelfon untuk mengetahui apakah pelanggan
tersebut memiliki masalah dan akan membantunya, begitupula bila ia pelanggan
baru. Jadi dengan basis data yang baik, pelanggan akan mendapatkan pelayanan
yang baik.
Refrensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar